Gratis itu, bagai menemukan oase di tengah gurun yang panas. Maksa banget ya perumpamaannya :v Tapi nggak sepenuhnya salah kok. Coba bayangin saat kita kehausan ditengah terik matahari. Disebuah gurun tandus dan sepi. Kita berusaha mencari sumber air. Dan walau kita tahu kemungkinannya tipis, kita akan tetap berusaha mencari air kemanapun untuk bertahan hidup. Dan seketika kita menemukan oase, yang terdapat kolam dengan air yang segar, dikelilingi pohon kelapa dengan buah yang melimpah, tanpa pikir panjang, kita akan melepaskan dahaga dan menyejukkan tenggorokan yang terasa terbakar. Kita akan meminum sebanyak mungkin air asal dapat memuaskan nafsu yang tertahan (atau kebutuhan). Dan itu hanya akan terjadi jika air di oase itu gratis. Jika air itu harus dibayar?
Seperti halnya WiFi. Saat kuota kita lagi seret, dan kantong lagi bokek, tapi bener-bener kebelet online, satu-satunya hal yang nggak salah (tapi kelewatan) buat dilakuin adalah cari WiFi gratis. Cari dilokasi yang memungkinkan ada sinyal WiFi-nya. Sekolah, Rumah Sakit, Kafe, dll. Jaringannya udah bagus, langsung aja konek. Login, Login, Login. Tada… sesuatu yang gratis tapi jadi pemuas nafsu udah kita dapat.(walau, sebagian besar sinyal wifi bakal membutuhkan pasword buat login :v miris… )
WiFi gratis udah nyantol, ngapain ya enaknya…?
Pengalaman mengajarkan bahwa sesuatu yang gratis akan membuat gue jadi labil. Ini misalnya. WiFi dah konek. Begitu dah konek malah bingung sendiri mau ngapain. Cek sosmed? Streaming? Main game? Ujung-ujungnya, pilihan tetap jatuh buat download. Karena gue pikir, seenggaknya pas selesai main WiFi, gue punya bukti nyata kalau gue udah manfaatin sesuatu yang gratis sebaik mungkin :v
Apa yang gue download? Tentunya nggak jauh dari hobby. 48grup & Sakamichi series MV Collection. Cari yang paling baru dan paling trending. Alhasil udah banyak MV idol Jepang yang gue sedot dari Youtube, Daily Motion, Alive, VK, dll yang kini bersarang di Notebook.
Nggak cuma MV, gue juga paling demen download film. Apa aja, asal layak buat ditonton. Walau, pilihan nggak jauh-jauh dari yang mainstream. Harry Potter series, Hunger Games series, Horror Movie, J-Drama, dll. Yang didownload, nyesuain juga sama memori dan jenis perangkatnya. Hingga kini, seenggaknya, udah belasan film yang masuk koleksi dan gue tonton di waktu-waktu santai.
Dulunya, disekolah gue WiFi-nya masih lancar. Anak-anak suka nongkrong kalau ada kesempatan. Tapi, sekarang Wifi-nya udah berbayar. Jadi nggak bisa have fun seperti biasa đŸ˜¥
Gue jd ingat pengalaman yang memorable baru-baru ini.
Saat itu jamkos. Murid-murid bertebaran kayak ikan. Gue anteng di kursi. Ngecek Wifi sekolah bisa apa nggak. Alhasil, kenyataanya main WiFi harus bayar. Karena, provider yang digunakan itu WiFi.id (yang ada seamless flashzone-nya) Mentok, gue jalan-jalan di google pakek data pribadi gue. Terus, gue nemu situs yang bahas “cara memakai WiFi Seamless Flashzone” gue langsung klik dan baca dengan serius. Paham, langsung aja dipraktekin. Cuma ubah pengaturannya ke SIM, langsung aja kehubung dan bisa online.
Gue : Kak, WiFi-nya nyambung loh…
Ros : Masa? Coba lihat.
Gue : Betul kan?
Ros : Kok sy nggak bisa. Kau bikin bagemana itu?
Gue : ada deh… coba hp-nya kak.Tapi jangan kasih tahu siapa-siapa ok?
Ros : hmm…
Gue setel hp-nya. Sementara temen gue make hp gue. Saat itu, hp gue lg download film Hunger Games : Catching Fire. Terus nggak lama, satu sms masuk di hp gue.
“Pelanggan yang terhormat, sisa kuota internet anda 1819 kb. Penggunaan normal diberlakukan tarif data kemudian. Terima kasih”
Jlebbb….
Seketika, gue langsung panik gegara baca tuh sms. Spontan, gue langsung ambil hp gue dari temen dan cek sisa kuota gue. Dan bener aja, kuota gue ludes, habis dalam kurun waktu nggak sampe lima menit.
Kesal, sedih, marah, semua emosi campur aduk. Tapi nasi dah berubah jadi bubur, nggak bisa ngapa-ngapain. Orang dah terlanjur, udah kesedot kuota internet gue yang tadinya masih 100mb+
Ros : Iyo, itu kan sim. Jadi pake data. Yah, R****…
Jadi pesan dari cerita itu, nggak semua yang ada di internet itu berdasarkan fakta. Jikalau iya, sebaiknya baca baik-baik artikel yang kita akses. Asal-asal, bukannya dapet solusi, malah jatuhnya ke jebakan betmen.
Intinya, sesuatu yang gratis itu selalu butuh perjuangan. Ntah itu gratis sepenuhnya, gratis setengah-setengah pasti ada aja tetek bengeknya. Yang penting, selama itu bermanfaat (walau kayaknya nggak :v) dan ngga nyusain orang banyak kenapa nggak?