[Other] SMA : It’s Your Time!

SMA itu… waktunya memberontak. Dengan tittle pencarian jati diri, nggak sedikit anak-anak jaman sekarang ngelakuin berbagai hal untuk mencapai suatu tujuan. Gimanapun caranya. 
Hal ini klise dan sudah umum. Entah itu menjurus ke hal-hal yang positif, ataupun sebaliknya. Ditambah dengan rasa ambius, seakan tujuan kita itu harus terpenuhi sesuai dengan keinginan kita. 
Nggak sedikit yang berpendapat kalau masa-masa senang itu waktu SMA. Aku sendiri setuju, meskipun aku lebih prefer ke SD, yang tanpa arah dan beban. Alasannya mungkin, banyak hal yang pengen kita lakuin di SMA. Entah itu hanya sebatas mimpi tanpa arah. 

Karena usia SMA itu transisi menuju kedewasaan, tentunya kita harus belajar gimana caranya bersikap. Kita harus hati-hati dan berpikir panjang dalam berbuat sesuatu, mengemukakan pendapat dengan baik, dan mandiri. 

Semakin dewasa, tentunya konflik akan terus berdatangan. Secara tidak langsung, kita dipaksa untuk menyelesaikan suatu masalah sampai ke akar-akarnya hingga tuntas. Konflik itu akan mengobrak-abrik mental dan emosi kita secara bersamaan. Dan tergantung dari diri sendiri bagaimana seharusnya kita menghadapi itu. 

Banyak hal yang sudah terjadi disekolahku. Terutama dikelas. Seperti Kesalahpahaman dengan teman sehingga mengakibatkan hubungan pertemanan menjadi buram dan tanpa arah. Hal itu terus berlanjut hingga detik ini. 

Tapi, itulah SMA. Itulah sensasinya. 

Bagi Paachan, boleh-boleh saja kita punya tujuan di SMA. Boleh-boleh saja kita mewujudkannya. Tapi yang jelas, kita harus bisa bertanggung jawab dan berpikir rasional dalam menjalaninya. Jangan sampai menjadi bumerang bagi diri sendiri dan merugikan orang lain.

Itu menurut Paachan. Mungkin kamu punya pendapat yang sama, atau berbeda dengan Paachan. Jadi… “Lakukanlah hal yang kamu mau. Tapi, dewasalah!”

See You Next Time…

~Paachan~

[Review Game] Moe Girl Cafe 2 : Manajemen Cafe Bagi Kamu Yang Otaku

Anime. Sesuatu yang mungkin terlintas saat kamu ingat Jepang. Nggak hanya dalam bentuk manga dan serial aja, kian waktu Anime kini hadir dalam bentuk souvenir, cosplay,  bahkan idol grup hingga game sekalipun. 

Bicara soal game, baru-baru ini gue nemu satu game yang lagi gue demen. Yup. Moe Girl Cafe 2.

Moe Girl Cafe 2 adalah game manajemen kafe 2D yang menggabungkan beberapa elemen dari game ACG populer. 

Di MGC2, kamu bisa memanajemen kafe-mu seperti memasak, menata furtuniture, menempatkan pekerjamu, menyelesaikan task, dan hal lainnya seperti di game cafe kebanyakan. 
Namun, game ini unik. Dengan grafis unyu nan simpel, bikin gue betah lama-lama main ni game. Tapi poin utama dari game ini adalah Maid-nya yang diambil dari karakter anime populer. Yup. Kayak Miku Hatsune, L/Ryuzaki (Death Note) dan banyak lagi.
Selain mengembangkan kafemu, kamu juga dapat melatih pekerjamu dalam 3 bidang. Koki, Waitres, dan promotor. 

Kelemahan yang gue temuin di game ini adalah bug saat memasak. Tapi anehnya, saat main di hp lain normal-normal aja. Tentunya ini masih bisa disempurnakan untuk kedepannya.

Intinya mah, Moe Girl Cafe 2 adalah game manajemen cafe buat kamu yang otaku sejati. 

Moe Girl Cafe 2 dapat kamu download gratis di Playstore dengan ukuran kurang lebih 65 mb. 

Anyway, itu pendapat gue tentang game Moe Girl Cafe 2. Masukkan code ZE444 saat bermain untuk mendapatkan gratis 50 diamond (sebelum level 20)

Rating : 8,8

[Review Novel] Hunger Games : Permainan Maut Demi Kepentingan Politik

Belakangan ini, gue jadi demen sama sebuah novel. “Yes, This is the Hunger Games” Dari beberapa novel yang udah gue baca, (walau nggak banyak) Hunger Games ini seperti angin segar ditengah serbuan hal-hal yang mainstream (?) 

Walau udah lama rilis, Hunger Games ini punya sesuatu yang berkesan buat gue. Dan pada tahun 2012, versi film dari Hunger Games pun dirilis. Dengan Jennifer Lawrence sebagai peran utama.

The Hunger Games adalah novel fiksi ilmiah tahun 2008 karangan penulis Amerika Serikat Suzanne Collins .

Panem, sebuah negara fiksi dengan latar masa depan yang di ibu kotai oleh Capitol memiliki 12 distrik yang bertugas untuk memenuhi kebutuhan Capitol. Capitol, memegang alih pemerintahan secara keseluruhan yang mengendalikan distrik-distrik secara kejam. 

Diceritakan, Katnis, gadis berumur 16 tahun tinggal di distrik 12 bersama ibu dan adiknya, Prim. Tanpa diduga, Prim dipilih mewakili distrik 12 dalam acara tahunan Hunger Games. Katnis, yang begitu menyayangi Prim mengajukan dirinya menjadi tribute menggantikan Prim. 

Hunger Games adalah acara tahunan yang diadakan Capitol untuk memperingati masa kegelapan, dimana terjadi perang dan pemberontakan di distrik-distrik, yang menyebabkan distrik 13 dihancurkan. Untuk memperingati masa itu, dibuat perjanjian baru. Tiap tahunnya, setiap distrik wajib mengajukan 2 tribute masing-masing laki-laki dan perempuan yang akan berpartisipasi dalam Hunger Games. Dimana, para tribute harus bertarung disebuah arena untuk bertahan hidup hingga menyisakan satu pemenang. Sebelum bertarung di hunger games, para tribut akan dilatih, diperkenalkan, diwawancarai, dinilai, hingga menjalani berbagai aktivitas lainnya. Adapun acara Hunger Games disiarkan langsung di stasiun televisi seperti program variety. 

Sebuah premis yang seru untuk diikuti. Dimana, setelah kebanyakan novel bertema fantasi world dengan adanya naga, sihir, dan lainnya, hunger games memiliki beberapa elemen baru yang patut untuk diikuti. 

Cerita Hunger Games cukup sederhana. Dengan bumbu konspirasi dan politik disana-sini. Hunger Games memiliki sekuelnya dengan judul Catching Fire dan Mockingjay.

Pengambilan cerita dari sudut pandang Katnis, menjadikan cerita ini mudah untuk diikuti. Selain itu, karakter Katnis yang keras kepala dan memiliki kemampuan memanah menjadikannya nilai tambah yang detail dalam novel ini.

Novel ini sangat cocok bagi remaja. Karena memang novel Hunger Games masuk dalam kategori Young Adult. Jadi ini rekomendasi banget…

Gue suka sama novel ini. Dan filmnya pun nggak kalah keren. Walaupun, untuk Mockingjay kayak terlalu ngebosenin. 

Anyway, itu pendapat aku untuk novel Hunger Games. Yang tentunya jadi salah satu favorit hingga saat ini.

Penilaian : 8,7

~Paachan~

Kalau ada WiFi gratis

Gratis itu, bagai menemukan oase di tengah gurun yang panas. Maksa banget ya perumpamaannya :v Tapi nggak sepenuhnya salah kok. Coba bayangin saat kita kehausan ditengah terik matahari. Disebuah gurun tandus dan sepi. Kita berusaha mencari sumber air. Dan walau kita tahu kemungkinannya tipis, kita akan tetap berusaha mencari air kemanapun untuk bertahan hidup. Dan seketika kita menemukan oase, yang terdapat kolam dengan air yang segar, dikelilingi pohon kelapa dengan buah yang melimpah, tanpa pikir panjang, kita akan melepaskan dahaga dan menyejukkan tenggorokan yang terasa terbakar. Kita akan meminum sebanyak mungkin air asal dapat memuaskan nafsu yang tertahan (atau kebutuhan). Dan itu hanya akan terjadi jika air di oase itu gratis. Jika air itu harus dibayar?

Seperti halnya WiFi. Saat kuota kita lagi seret, dan kantong lagi bokek, tapi bener-bener kebelet online, satu-satunya hal yang nggak salah (tapi kelewatan) buat dilakuin adalah cari WiFi gratis. Cari dilokasi yang memungkinkan ada sinyal WiFi-nya. Sekolah, Rumah Sakit, Kafe, dll. Jaringannya udah bagus, langsung aja konek. Login, Login, Login. Tada… sesuatu yang gratis tapi jadi pemuas nafsu udah kita dapat.(walau, sebagian besar sinyal wifi bakal membutuhkan pasword buat login :v miris… )

WiFi gratis udah nyantol, ngapain ya enaknya…? 

Pengalaman mengajarkan bahwa sesuatu yang gratis akan membuat gue jadi labil. Ini misalnya. WiFi dah konek. Begitu dah konek malah bingung sendiri mau ngapain. Cek sosmed? Streaming? Main game? Ujung-ujungnya, pilihan tetap jatuh buat download. Karena gue pikir, seenggaknya pas selesai main WiFi, gue punya bukti nyata kalau gue udah manfaatin  sesuatu yang gratis sebaik mungkin :v

Apa yang gue download? Tentunya nggak jauh dari hobby. 48grup & Sakamichi series MV Collection. Cari yang paling baru dan paling trending. Alhasil udah banyak MV idol Jepang yang gue sedot dari Youtube, Daily Motion, Alive, VK, dll yang kini bersarang di Notebook. 

Nggak cuma MV, gue juga paling demen download film. Apa aja, asal layak buat ditonton. Walau, pilihan nggak jauh-jauh dari yang mainstream. Harry Potter series, Hunger Games series, Horror Movie, J-Drama, dll. Yang didownload, nyesuain juga sama memori dan jenis perangkatnya. Hingga kini, seenggaknya, udah belasan film yang masuk koleksi dan gue tonton di waktu-waktu santai. 

Dulunya, disekolah gue WiFi-nya masih lancar. Anak-anak suka nongkrong kalau ada kesempatan. Tapi, sekarang Wifi-nya udah berbayar. Jadi nggak bisa have fun seperti biasa đŸ˜¥

Gue jd ingat pengalaman yang memorable baru-baru ini.

Saat itu jamkos. Murid-murid bertebaran kayak ikan. Gue anteng di kursi. Ngecek Wifi sekolah bisa apa nggak. Alhasil, kenyataanya main WiFi harus bayar. Karena, provider yang digunakan itu WiFi.id (yang ada seamless flashzone-nya) Mentok, gue jalan-jalan di google pakek data pribadi gue. Terus, gue nemu situs yang bahas “cara memakai WiFi Seamless Flashzone” gue langsung klik dan baca dengan serius. Paham, langsung aja dipraktekin. Cuma ubah pengaturannya ke SIM, langsung aja kehubung dan bisa online.

Gue : Kak, WiFi-nya nyambung loh…

Ros : Masa? Coba lihat.

Gue : Betul kan?

Ros : Kok sy nggak bisa. Kau bikin bagemana itu?

Gue : ada deh… coba hp-nya kak.Tapi jangan kasih tahu siapa-siapa ok?

Ros : hmm…

Gue setel hp-nya. Sementara temen gue make hp gue. Saat itu, hp gue lg download film Hunger Games : Catching Fire. Terus nggak lama, satu sms masuk di hp gue. 

“Pelanggan yang terhormat, sisa kuota internet anda 1819 kb. Penggunaan normal diberlakukan tarif data kemudian. Terima kasih” 

Jlebbb….

Seketika, gue langsung panik gegara baca tuh sms. Spontan, gue langsung ambil hp gue dari temen dan cek sisa kuota gue. Dan bener aja, kuota gue ludes, habis dalam kurun waktu nggak sampe lima menit. 

Kesal, sedih, marah, semua emosi campur aduk. Tapi nasi dah berubah jadi bubur, nggak bisa ngapa-ngapain. Orang dah terlanjur, udah kesedot kuota internet gue yang tadinya masih 100mb+ 

Ros : Iyo, itu kan sim. Jadi pake data. Yah, R****…

Jadi pesan dari cerita itu, nggak semua yang ada di internet itu berdasarkan fakta. Jikalau iya, sebaiknya baca baik-baik artikel yang kita akses. Asal-asal, bukannya dapet solusi, malah jatuhnya ke jebakan betmen. 

Intinya, sesuatu yang gratis itu selalu butuh perjuangan. Ntah itu gratis sepenuhnya, gratis setengah-setengah pasti ada aja tetek bengeknya. Yang penting, selama itu bermanfaat (walau kayaknya nggak :v) dan ngga nyusain orang banyak kenapa nggak?

[REVIEW MV] SakamichiAKB – Dare no Koto wo Ichiban Aishiteru?

Kayaknya nggak sedikit yang kecewa dengan single ke 47 AKB48. Alih-alih jadi single grad  Harunyan, konsep yang didapat malah gulat (?) Miris. Mengingat Harunyan salah satu legend, gulat bukanlah sesuatu  yang tepat untuk diapresiasikan. Ditambah lagi, bukan rahasia umum kalau single ini dibuat untuk kepentingan drama.Satu hal yang dapat aku nikmati dari single ini cuma satu.

SakamichiAKB – Dare no Koto wo Ichiban Aishiteru?

SakamichiAKB adalah unit kolaborasi rival grup dari AKB48 grup, Nogizaka46, dan Keyakizaka46 yang dibuat untuk membawakan coupling song berjudul Dare no Koto wo Ichiban Aishiteru? di single ke 47 AKB48

Adapun member yang berpartisipasi :

  • Team K: Mukaichi Mion
  • Team 4: Okada Nana , Kojima Mako
  • Team 8: Oguri Yui
  • Team S : Matsui Jurina
  • Team KIV : Miyawaki Sakura
  • 1st Generation: Ito Marika, Saito Asuka , Hoshino Minami
  • 2nd Generation: Kitano Hinako , Terada Ranze , Hori Miona
  • Kanji Keyakizaka46 : Imaizumi Yui,
  • Sugai Yuuka, Hirate Yurina , Watanabe Rika , Watanabe Risa
  • Hiragana Keyakizaka46 : Nagahama Neru

    MV Dare no Koto wo Ichiban Aishiteru? termasuk mv dance standar. Tidak terlalu banyak scene yang ditampilkan. 

    MV seperti ini tentunya tidak memiliki storyline tertentu. Namun dibeberapa adegan menjadi terlihat seperti simbologi.

    Setidaknya ada beberapa poin plus minus yang bisa dilihat. Koreografi disini menjadi satu hal yang eyecandy, terutama dibagian gerakan member melipat tangan. Pencahayaannya saat Dance scene, standar tapi cocok untuk dipadu dengan dance yang dibawakan. Sedangkan pencahyaan saat beauty shoot, soft dengan aksen pelangi samar yang jatuhnya nyaman dimata. 

    Untuk kostumnya, saat scene dance, Seperti membawa ciri khas dari masing-masing grup. Rok member 48 paling pendek, nogi paling panjang, keyaki sedang. Member 48 pakai blazer, nogi menggunakan kerah dengan aksen tambahan dasi, dan keyaki dengan atasan khas Silent Majority. Motifnya bagus, tapi diantara semuanya aku lebih menyukai desain nogizaka. Sedangkan untuk kostum putih saat beauty shoot, standar dan sudah terlalu banyak dipakai mv-mv lain, namun ini justru memberi kesan natural pada member.

    Bicara soal screentime-nya, tidak rata. MV ini Techi sentris. Hanya Techi juga yang dapat solo shoot sambil memegang kristal. Benar-benar di push anak ini (bahkan di 48 kingdom) member lainnya dapat kesempatan grup shoot seusuai line. 1st row dapat shoot yang lumayan, 2nd row sedikit-sedikit, dan kamu butuh pause beberapa kali buat tahu siapa yang mana di 3rd row.

    Untuk lagunya sendiri, bertipe EDM dengan warna seperti lagu-lagu keyaki, enak didengar dan adiktif.

    Sejujurnya, aku sangat menolak dengan unit kolaborasi seperti ini. Bukan benci grup tertentu atau apa, tapi jelas ini akan menjadi tumpang tindih. Satu grup akan terpuruk, yang lainnya jadi makin populer. Belum lagi dengan terpilihnya Techi sebagai centre. Dia bagus sebagai centre, apalagi dengan tipe lagu seperti ini. Tapi berhubung ini unit kolaborasi di Single AKB48, akan lebih relevan kalau yang dipilih jadi center itu member ori akb. Tentunya ini menjadi beban dan tanggung jawab yang besar bagi Techi. Semoga dia kuat menghadapinya. Kedepannya, aku berharap kolaborasi seperti ini tidak terjadi lagi. Tapi mengingat ini bukan kasus pertama, sepertinya ini akan menjadi tradisi yang justru membuat status kerivalan mereka semakin dipertanyakan.

    Kesimpulan yang dapat aku ambil dari MV ini, standar namun menjadi eyecandy dibeberapa scene, terutama saat dance. Sedangkan untuk lagunya sendiri, sepertinya aku akan mendengarkannya terus dalam waktu dekat ini.

    Penilaian : 8,3

    ~Paachan~

    [Review Game] Dungeon Quest : game rpg offline untuk hiburan ringan

    Dijaman yang semakin canggih ini, kualitas game semakin berkembang. Berbagai genre diusung banyak developer untuk menciptakan game-game dengan kualitas tinggi. Tak terkecuali rpg. Genre lawas satu ini belum habis dimakan masa, malah justru semakin populer belakangan. Judul-judul mainstream seperti Seven Knights, Final Fantasy, Inotia Series, dan lainnya mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga. Kebanyakan game dengan genre seperti ini dirilis untuk dimainkan secara online di perangkat smarthphone dan PC, yang mana membutuhkan kualitas jaringan internet memadai  + kuota datanya. Masalahnya, kebanyakan game android/IOs online yang telah diunduh membutuhkan obb data yang perlu didownload lagi agar bisa memainkannya. Tentunya, memerlukan kuota yang tidak sedikit. Kendala lain yang mungkin terjadi seperti gagal download obb data, aplikasi force close, jaringan buruk membuat beberapa orang lebih memilih memainkan game bertipe offline yang bebas dari jeratan kuota. Lalu adakah game android/IOs rpg  offline dengan kualitas 3D?
    Dungeon Quest

    Satu kata untuk menggambarkannya. Epic. Setidaknya itu pendapat saya ketika memainkan Dungeon Quest. Tidak hanya game ini dapat dimainkan secara Free & Offline, game ini juga menggunakan format 3D yang menjadikan pengalaman rpg lebih berkesan.

    Diawal game, kamu akan membuat profil dengan memilih salah satu karakter hero dari tiga hero yang ada. Hero yang dapat kamu mainkan hanya satu, namun kamu dapat membeli hero baru dengan menggunakan uang nyata. Setelahnya kamu akan diarahkan ke tutorial yang tidak terlalu ribet.

    Tidak ada jalan cerita khusus di Dungeon Quest. Setidaknya itu yang saya tangkap. Hanya petualangan membasmi monster disetiap stage dengan selipan Boss Stage di tiap akhir stage.

    Namun, itu bukan masalah besar selama gameplay yang dimainkan begitu simpel. Grafik yang ok di Dungeon Quest mungkin tidak seperti Seven Knights yang eyecandy dan tingkat dewa. Namun visual yang ditampilkan sudah mencapai standar dan tidak akan membuat mata gatal.

    Sistem Iventory di Dungeon Quest sangat mudah dipahami dan didapat. Dungeon Quest menggunakan sistem coin yang didapat ketika mengalahlan monster dan bisa digunakan untuk membeli item tertentu atau meningkatkan kemampuan barang-barang. Perlengkapan hero seperti senjata, part kostum, dan aksesoris begitu mudah didapat dan diaplikasikan pada hero kita.

    Di Dungeon Quest juga terdapat PvP loh… Jadi kamu bisa bertarung secara live dengan player lain. Walaupun fitur ini tentunya hanya bisa dimainkan secara online.

    Meski begitu, Dungeon Quest juga memiliki kelemahan. Sistem stage yang monoton cenderung membuat pemainnya lama-kelamaan akan bosan dengan Dungeon Quest (apalagi kalau sering memainkannya)

    Kesimpulannya, Dungeon Quest adalah game rpg ringan yang tidak hanya seru tapi juga gratis dimainkan.

    Penilaian : 8,5/10

    ~Pamuji Paachan~